Sabtu, 16 Januari 2010

Delapan Tipe Bos Penyebab Mimpi Buruk

Menurut sebuah research yang diadakan oleh Lloyds TSB and Working Families, kebanyakan pekerja wanita di Inggris percaya bahwa memiliki hubungan baik dengan atasan adalah hal yang jauh lebih penting ketimbang gaji atau bonus yang mereka dapat.

Beruntunglah bagi mereka yang memiliki bos bijaksana dan pengertian, namun bagaimana bila ternyata bos Anda tidak termasuk dalam deretan bos idaman seperti itu?!

Berikut ada 8 jenis bos yang diklaim sebagai bos penyebab mimpi buruk bagi para karyawannya. Kita akan simak bersama bagaimana cara menghadapi bos-bos yang demikian dengan sikap bijak.

Tipe satpam

Tipe bos yang satu ini terkenal dengan hobinya yang selalu mengontrol setiap gerakan yang Anda lakukan. Memang menjengkelkan menghadapi bos macam ini karena bisa membuat Anda tidak berkutik dan serba salah.


Oleh karena itu, Anda bisa 'menghadiahi' bos macam ini dengan 'hujan email', laporan, atau berbagai macam pertemuan agar hal-hal tersebut membuatnya cukup sibuk sehingga tidak sempat untuk mengawasi gerak-gerik Anda.

Tipe penggali

Yang satu ini hobinya adalah mengorek informasi tentang kehidupan pribadi Anda. Bos macam ini mungkin menganggap Anda sebagai salah satu teman baiknya. Namun, bisa jadi ia naksir Anda kalau ia berlawanan jenis dengan Anda.

Untuk menanggapi sikapnya yang over perhatian tersebut, maka Anda harus bisa menjaga jarak sebijak mungkin. Buka diri hingga batasan yang tidak mengganggu kenyamanan dan privasi Anda, namun bila ada hal-hal yang mengganggu, Anda harus berani bersikap tegas sambil tetap menjaga kesopanan.

Masalah lain yang mungkin timbul dari sikap bos yang demikian adalah munculnya rasa iri dari karyawan lain akibat perlakuan istimewa yang Anda terima. Oleh karena itu, jagalah sikap agar bos dan karyawan lain tahu bahwa motivasi Anda di sana adalah murni untuk bekerja, bukan untuk maksud-maksud lain.

Tipe gila kerja

Mungkin tidak masalah bagi Anda jika bos Anda adalah seorang workaholic, namun bisa menjadi masalah besar bila ia mengharapkan sifat yang sama dalam diri Anda.

Tidak perlu sampai berhenti bekerja segala saat Anda mendapati kenyataan bahwa bos Anda gila kerja. Anda cukup membuat kesepakatan jam kerja dengannya. Pastikan ia tahu bahwa Anda mempunyai kehidupan lain di luar pekerjaan, dan Anda tidak bersedia mengorbankannya demi bekerja sepanjang waktu. Anda juga bisa membicarakan hal lain di luar pekerjaan dengannya, selama ada kesempatan, misalnya dengan menanyakan kabar keluarga bos, hobinya, atau teman-temannya.

Tipe pengejek

Bos yang satu ini suka mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hati karyawannya. Bisa jadi ia melontarkan kata-kata sindiran melalui candanya, namun bisa jadi secara langsung, ia mencecar ketidakbecusan Anda saat bekerja.

Memang agak susah untuk menghadapi karakter bos yang satu ini, sebab Anda harus selalu mempersiapkan diri (dan telinga) jika sewaktu-waktu kata-kata buruk keluar dari mulutnya, dan setelah itu, sedapat mungkin lekas ganti topik pembicaraan.

Namun, bila Anda tidak tahan juga, maka sebaiknya Anda mengajukan pengunduran diri. Bila bos bertanya alasan Anda resign, maka katakan dengan sopan dan jujur, alasan Anda sesungguhnya. Siapa tahu bos Anda jadi sadar dan berubah, dan Anda tidak perlu kehilangan pekerjaan.

Namun, bila bos Anda tidak terima dan malah menyalahkan Anda, maka carilah pekerjaan lain, daripada Anda menjadi kurus akibat makan hati terus menerus.

Tipe ya dan tidak

Bos yang satu ini terkenal dengan sifat kakunya. Mungkin dalam kamusnya hanya ada prinsip sekali ya tetap ya, sekali tidak tetap tidak. Tidak ada kompromi.


Untuk menghadapinya, Anda bisa memberikan beberapa masukan alasan mengapa sebuah keputusan yang ada harus diubah, misalnya. Mintalah dengan sopan agar Anda diberi kesempatan untuk mengutarakan pendapat Anda dan mintalah agar bos mempertimbangkannya kembali setelah mendengar penjelasan Anda.

Tipe hakim

Tipe bos yang satu ini memang mengesalkan karena ia selalu merasa bahwa dirinya benar dan orang lain salah. Jika karena kelalaiannya maka sebuah kontrak jadi batal, maka ia akan mencari dalih apapun agar ia tidak disalahkan. Ia akan menyalahkan sistem, waktu, organisasi, bahkan Anda.

Oleh karena itu, sedapat mungkin ajaklah rekan kerja lain dalam tiap tawaran job yang ada agar Anda punya saksi bahwa kegagalan yang ada bukanlah akibat kelalaian Anda. Atau, jika Anda harus bekerja sendiri, maka ajukan bukti-bukti kuat tentang kegiatan Anda, misalnya lewat email, sehingga bos tidak memiliki dalih menyalahkan Anda bila kegagalan terjadi akibat kelalaiannya.

Tipe bekicot

Bos yang satu ini butuh banyak dukungan sebelum ia mengambil keputusan. Entah dari istrinya, suaminya, orang tuanya, rekan kerja lain, atau bahkan bukti-bukti lain, hanya untuk memastikan bahwa ia mengambil keputusan yang benar.

Tipe bos macam ini merupakan tipe bos yang lamban dalam membuat keputusan, bahkan di saat karyawannya sudah 'siap maju'. Boleh dikata ia juga kurang pendirian dan kurang berani dalam mengambil resiko.

Oleh karena itu, sebagai bawahan Anda harus pandai-pandai memberikan banyak bukti bila Anda dan rekan-rekan lain yakin sebuah keputusan harus segera diambil.

Tipe tidak profesional

Yang satu ini tidak bisa memisahkan antara urusan bisnis dan pribadi. Bisa jadi ia membawa masalah bisnis ke dalam kehidupan pribadi, namun bisa jadi sebaliknya, ia membawa urusan pribadi ke dalam kantor. Sedikit saja kesalahan dalam hubungan pertemanan sehari-hari bisa merusak hubungan kerja yang ada.

Untuk menghadapi bos macam ini, sedapat mungkin nikmatilah waktu kerja (atau pribadi) Anda bersamanya dengan se-fleksibel mungkin. Ikuti dan mengalirlah dengan style bos Anda, namun jika ada sesuatu yang mulai mengusik hati nurani Anda, maka sampaikan dengan sikap bijak dan sopan.

Meski deretan bos di atas tergolong bos yang bisa mendatangkan mimpi buruk, namun dengan sikap bijak, sopan, dan tegas dari Anda, maka mereka bisa berubah menjadi bos yang memberikan mimpi indah. Itu hanya perlu waktu dan ketekunan dari Anda. Tidak mudah memang, namun Anda pasti bisa.

Sumber : KapanLagi.Com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah memberikan komentar.