Rabu, 04 Mei 2011

Cara Tepat Menghasilkan Itik Potong yang Seragam

Salah satu tujuan dalam beternak itik adalah untuk menghasilkan itik potong dengan kriteria berat potong tertentu pada saat umur tertentu pula. Pasokan itik potong selama ini bisa berasal dari dua sumber yaitu itik jantan umur muda dan itik petelur yang sudah afkir. Yang akan kita bicarakan sekarang adalah cara beternak itik jantan sehingga bisa dicapai berat potong yang seragam pada saat umur panen. Mengapa? Karena dengan memperhatikan berat/bentuk keseragaman itik akan menjadi ‘mudah’ baik dari segi manajemen pemeliharaan pemasaran dan yang lainnya.

Berikut petunjuk praktis (tips) untuk menghasilkan itik potong yang seragam :

Membeli DOD yang seragam

Menghasilkan itik potong yang seragam bermula dari sini, sehingga apabila memungkinkan belilah DOD yang berat/bentuk badannya seragam. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan menjalin kerjasama dengan produsen DOD yang terpercaya. Apabila anda membeli DOD dari tempat lain dan terpau jarank yang cukup jauh maka hal yang perlu diperhatikan adalah penangan DOD itik tersebut baik ketika akan dikirim, dalam proses pengiriman dan ketika awal kedatangan di kandang anda. Produsen bibit biasanya memberikan tambahan kecambah dalam bok sebagai ganti minum selama perjalanan. Kita ketahui kecambah adalah sayuran yang banyak mengandung air dan tidak mengandung pestisida sehingga aman dikonsumsi anak itik. Segera setelah DOD sampai di kandang, DOD diberi minuman yang berenergi tinggi dan berelektrolit. Pemberian minum yang dilakukan dengan segera bertujuan untuk mengganti cairan tubuh yang hilang, sehingga kehilangan berat badan dapat dicegah. Pemberian minuman berelektrolit dilakukan untuk mengganti elektrolit yang hilang, sedangkan minuman berenergi yang diberikan sebagai sumber tenaga baru. Jika hal ini dilakukan, maka kehilangan berat badan dapat dicegah dan DOD akan mempunyai kesehatan yang normal kembali. Ibarat jika kita bertamu ke keluarga yang jauh, ketika baru datang di tempat tujuan dan disajikan minuman yang berelektolit (sengaja tidak menyebut merk karena tidak ada unsur promosi) atau minuman berenergi (minuman yang manis-manis/berkadar gula tinggi) akan terasa hilang yang namanya dehidrasi, capek, dan yang lainnya. DOD yang terlambat penanganan ketika datang dapat terlihat dari ketidakseragaman berat nantinya.

Pilih jenis kelamin jantan

Secara umum dan sudah terbukti baik secara teori maupun praktek bahwa laju pertumbuhan itik jantan lebih cepat dari pada itik betina sehingga berat badan akhir pada umur pemeliharaan itik jantan dan betina tentu berbeda. Oleh karenanya, memelihara DOD untuk tujuan potong sebaiknya di pilih satu jenis kelamin saja yaitu jantan saja untuk mencapai keseragaman hasil akhir. Hal ini tidaklah sulit karena produsen DOD itik telah menjual itik secara terpisah antara jantan dan betina. Pemeliharaan itik jenis jantan saja juga menguntungkan karena harga DOD itik jantan jauh lebih murah daripada DOD itik betina.

Perhatikan jumlah tempat pakan dan minum

Tidak bisa dipungkiri bahwa jumlah tempat pakan dan minum adalah salah satu faktor pendukung yang memberikan andil cukup besar dalam menghasilkan itik potong yang seragam. Jumlah tempat pakan dan tempat air minum yang terlalu sedikit akan membuat itik saling berebutan (bersaing) dalam memperoleh pakan dan minum. Ternak yang dominan akan dengan mudah mendapatkan jatan pakan/minum sedang ternak yang kalah akan kesulitan dalam mendapatkan jatah pakan/minum. Sehingga jumlah tempat pakan dan minum yang sedikit akan membuat pertumbuhan itik tidak merata sehingga secara otomatis menyebabkan ketidakseragaman berat akhir. Biasanya peternak memberi tempat pakan sebanyak 3-4 buah untuk 50 ekor. Begitu juga kebutuhan tempat minum tidak jauh beda dengan jumlah kebutuhan tempat pakan

Perhatikan kepadatan kandang

Kepadatan kandang juga dapat mempengaruhi keseragaman berat badan. Kandang yang terlalu padat menyebabkan itik tidak mendapatkan pakan dan minum secara serentak. Kepadatan kandang yang terlalu tinggi dapat memunculkan stress dan akibat lainnya. Selain itu, kepadatan kandang yang terlalu tinggi dapat juga menciptakan prilaku dominasi pada sekelompok itik. Berdasarkan referensi yang ada kepadatan kandang 10-15 ekor/m2 untuk itik umur 5-6 minggu dianggap masih cukup baik.

Bentuk pakan

Mengapa kami tidak berbicara masalah kualitas dan kuantitas pakan? Jawabannya adalah kami yakin anda sudah paham dan mengetahui akan hal ini akan tetapi keseragaman bentuk pakan mungkin sering terlupakan oleh peternak. Perlu anda ketahui bahwa pakan yang tercampur secara tidak merata dapat menyebabkan ketidakseragaman berat akhir itik potong. Hal ini disebabkan itik tidak menerima zat gizi secara optimal karena pakan yang tercampur tidak merata. Ada itik yang kelebihan dalam menerima zat gizi dan ada pula itik yang kekurangan dalam mendapatkan zat gizi. Karena dalam pencampuran pakan tersebut mungkin ada bagian pakan yang kaya akan zat gizi (bisa karena bentuk butiran yang agak besar atau bisa juga karena memang terdapat dominasi bahan pakan yang kaya zat gizi tertentu). Untuk menghindari hal ini, maka tidak ada jalan lain kecuali melakukan pencampuran bahan pakan secara merata. Sebagai gambaran dinding tembok rumah kita, ada bagian yang mudah kita tancapkan paku dan ada pula bagian yang susah untuk kita tancapkan paku. Mengapa karena campuran bahan pembuat (luluh) didnding tida tercampur secara merata.

Abnormalitas dan penyakit

Abnomalitas bibit bisa disebabkan oleh kelainan metabolik seperti defisiensi atau kelebihan zat gizi, abnormalitas bentuk tubuh dan infeksi penyakit. Kelainan metabolisme dapat mempengaruhi tingkat efisiensi dalam penggunaan pakan sehingga berpengaruh pula pada laju pertumbuhan. Abnormalitas seperti itik yang mengalami kelainan kaki (pengkor) menyebabkan ia sulit untuk mendapatkan pakan dan minum. Hal ini menyebabkan itik yang bersangkutan bisa mengalami kekurangan zat gizi, sehingga pertumbuhan terhambat. Kemudian itik yang terkena infeksi penyakit secara umum dapatkan mengakibatkan nafsu makannya menurun sehingga jelas akan berpengaruh pada pertumbuhan. Kalau terjadi hal demikian maka langkah yang kita tempuh adalah variasi cara memperlakukan individu ternak seperti pemisahan ternak yang mengalami ganguan abnormalitas atau penyakit pada kandang tersendiri (kandang isolasi/karantina). Kita pantau/monitor para pegawai kandang terhadap variasi cara ini agar kelak tujuan kita untuk mendapatkan itik potong yang seragam dapat tercapai.

Pencahayaan

Pernah melihat tayangan buah raksasa pada televisi atau media informasi lainnya? Ternyata buah raksasa yang dihasilkan salah satu kuncinya adalah perpaduan dalam hal pencahayaan. Ternak yang mendapatkan tingkat pencahayaan yang berbeda (alami atau buatan) akan berbeda pula tingkat pertumbuhannya. Tingkat pencahayaan yang berbeda akan berpengaruh pada stimulasi pada glandula pituitari sehingga dapat menyebabkan sebagian ternak mencapai dewasa kelamin lebih awal/lambat. Untuk mengatasi apabila pencahayaan kurang (kondisi cuaca mendung/sering hujan) maka dapat dilakukan penambahan cahaya secara buatan.

Suhu kandang

Sudah menjadi rahasia umum bahwa suhu lingkungan dapat mempengaruhi pertumbuhan ternak. Pada saat anak itik masih umur DOD maka anak itik masih memerlukan panas tambahan sehingga pemberian suhu pemanas buatan yang tepat akan mampu menciptakan suhu kandang yang ideal. Sebagai contoh anak itik yang mendapat panas berlebihan (suhu terlalu tinggi), nafsu makan akan menjadi menurun sedangkan nafsu minum akan semakin meningkat begitu pula sebaliknya. Demikian pula masalah letak posisi kandang, bagian kandang yang terkena sinar matahari akan lebih kering sehingga bagian tersebut tidak terlalu lembab.

Kesimpulan dari uraian di atas adalah mencari jalan keluar dari hal-hal yang dapat menyebabkan ketidakseragaman itik pada saat umr potong. Sebagian besar penyebab ketidakseragaman berat badan pada itik potong dapat diatasi oleh peternak karena sebagian besar penyebab tersebut berasal dari faktor manajemen pemeliharaan. Kalau hal-hal di atas terabaikan dapat menyebabkan ketidakseragaman dalam hal pertumbuhan itik potong yang pada akhirnya akan mengurangi keuntungan atau bahkan bisa menjadi salah satu sebab kerugian usaha. Semoga bermanfaat.

By sentralternak.com

Usaha Penggemukan Itik Jantan dalam 40 hari

Kalau kita perhatikan, tingkat konsumsi protein hewani masyakarakat sekarang menunjukkan grafik yang terus meningkat seiring dengan tingkat pendapatan dan kesadaran masyarakat. Sebenarnya ini adalah peluang usaha dari sisi pemenuhan kebutuhan daging baik daging ruminansia maupun daging unggas. Dari segi tingkat kebutuhan daging unggas, daging itik menduduki peringkat kedua setelah daging ayam disusul kemudian oleh daging puyuh dan merpati.

Selama ini pemenuhan kebutuhan daging itik hanya berasal dari itik petelur yang sudah habis masa produktifnya alias sudah di afkir. Hal ini tidak sejalan dengan marak dan berkembangnya bisnis kuliner seperti resto dan yang semisalnya yang menyajikan menu masakan daging bebek (itik). Maraknya resto dan warung tenda yang menyajikan menu bebek seperti lalapan bebek goreng, bebek bakar, dan bebek presto di berbagai daerah bisa menjadi sandaran bagi peternak itik pedaging. Menu olahan daging bebek ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta kuliner. Tak ayal jumlah permintaan daging itik naik sedangkan ketersediaan barang sedikit sehingga peluang pasar itik pedaging pun kian menjanjikan dan semakin terbuka lebar.

Kualitas dari daging itik afkir tidak sebaik daging itik yang memang dikembangkan sebagai itik pedaging. Daging itik muda mempunyai tekstur lebih lembut, lebih empuk, lebih gurih dan nilai gizinya lebih tinggi lantaran mulai dipotong rata-rata umur 5-6 minggu.

Berikut kami sajikan beberapa pertanyaan yang akan dapat menghilangkan keraguan anda untuk memulai usaha penggemukan itik jantan :

*Kenapa mesti itik?

Kita semua tahu dan akan mufakat bahwa satu porsi nasi bebek harganya lebih mahal 1-2 kali lipat jika dibandingkan dengan harga satu porsi nasi ayam (goreng, bakar, crispy, dll). Mengapa? Karena daging itik mempunyai cita rasa khas tersendiri apalagi daging itik muda.

*Mengapa itik jantan?

Harga DOD itik jantan lebih murah daripada yang betina, di samping itu secara teori dan praktek pun menyimpulkan bahwa laju pertumbuhan itik jantan lebih cepat dari pada itik betina.

*Mengapa 40 hari?

Sebesar 30% biaya produksi masuk untuk biaya pakan. Kebutuhan pakan meningkat seiring dengan bertambahnya umur itik. Selain itu itik jantan relatif lebih banyak mengkonsumsi pakan daripada itik betina. Semakin cepat waktu pemeliharaan harapannya adalah semakin sedikit biaya yang kita keluarkan untuk pakannya. Kedua adalah dengan memperhitungkan harga jual bebek umur 40 hari yang lumayan tinggi. Dan ketiga karena pada rentang umur tersebut adalah laju pertumbuhan yang optimal.

*Harga jual dan peluang pasar

Kalau kita cermati harga itik afkir sekarang sekitar Rp 27.000-30.000/ekor dengan berat sekitar 1,5-1,8kg. Dengan harga yang sama kita akan bisa mendapatkan 2 ekor itik remaja.

Setelah beberapa pertanyaan dan keraguan anda sedikit terjawab, dan keinginan untuk usaha ini tetap ada maka kita melangkah pada usaha manajemen pemeliharaan antara lain masalah bibit, pakan, kandang dan penyakit.

Berikut akan kami uraikan sedikit tentang ke-4 hal tersebut.

*Bibit

Umur itik antara 1-7 hari disebut dengan DOD (Day Old Duck). Banyak cara untuk mendapatkan DOD antara lain dengan menetaskan sendiri, beli telur tetasnya, atau beli DOD langsung dari supplier atau produsen DOD. Kami di sini tidak bicara untung-rugi tentang cara mendapatkan DOD, tapi yang kita bicarakan dalam konteks ketersediaan bibit. Kalau lokasi anda dekat dengan penyedia DOD maka mintalah DOD yang sudah berumur 3-7 hari meskipun harganya terpaut sekitar Rp 200-300/ekor tapi akan lebih menguntungkan kalau kita hitung lebih teliti. Keuntungan kalau kita membeli pada umur tersebut adalah sudah bisa diketahui DOD yang kerdil atau tali pusatnya bermasalah dan tingkat kematian (mortalitas) rendah.

*Pakan

Pakan DOD umur 1-3 minggu sebaiknya menggunakan pakan pabrikan (concentrate). Yang sering digunakan adalah jenis pakan starter untuk ayam pedaging. Multivitamin dan antibiotika juga perlu diberikan seperti vitachick, rhodivit, sorbitol dan lain sebagainya. Frekuensi pemberian pakan kalau bisa diusahakan lebih banyak dan teratur. Keuntungannya yang akan di dapat dengan frekuensi pemberian pakan lebih banyak adalah pakan yang kita berikan senantiasa fresh dan terkontrol. Setelah umur 3 minggu pakan bisa diganti dengan komposisi 1 bagian konsentrat dengan 2 bagian dedak. Bahan pakan alternatif lain yang bisa diberikan antara lain : siput, rejekan mie instan, ampas kelapa, bihun afkir, roti afkir dan lain sebagainya. Kadar protein yang dibutuhkan antara 16-22% dan energy metabolisme sekitar 2900-3000 kkal/kg.

*Kebutuhan pakan dan minum per 100 ekor

Umur (minggu) Jumlah pakan (kg) Jumlah minum (ltr)

1 1,5 3,2

2 3 7,2

3 4 10,4

4 6,1 13,6

5 6,5 16

6 6,8 17,6


*Kandang

Model kandang untuk penggemukan itik jantan cukup sederhana yaitu kandang bok dan postal. Kandang box digunakan untuk pemeliharaan 1-3 minggu, sedangkan kandang postal untuk pemeliharaan 3 minggu sampai panen. Kunci utama dalam pemeliharaan di kandang box adalah faktor pemanas. Pemanas yang bisa anda gunakan antara lain pemanas buatan (brooder) dengan sumber panas dari minyak tanah, briket batubara, LPG, lampu neon, dop dan sebagainya. Kepadatan kandang per m2 sekitar 30-40 ekor. Sedangkan pada kandang postal yang perlu mendapatkan perhatian adalah kepadatan kandang dan pemantauan laju pertumbuhan. Sering-seringlah mengganti atau menambah alas kandang baik dengan jerami, sekam, atau bahan lain sejenis.

*Analisa usaha

Analisa usaha yang kami berikan dengan meniadakan biaya sewa lahan, pembuatan kandang dan tenaga kerja. Mengapa? Anda tentu lebih mengerti jawabannya.

Berikut perhitungan usaha penggemukan itik jantan per 100 ekor dalam 40 hari (6 minggu) :

*Biaya

DOD 100 ekor x Rp 3.000 = Rp 300.000
Pakan dedak l.k 50 kg x Rp 1.200 = Rp 60.000
Pakan pabrik 100 kg x Rp 5.500 = Rp 550.000
Obat-obatan Rp 50.000
Biaya lain-lain Rp 100.000
Total Pengeluaran Rp 1.060.000,-

*Pendapatan

Asumsi bebek yang mati sebelum 6 minggu sebesar 15% (termasuk tinggi). Sehingga yang tersisa adalah 85 ekor dengan harga jual Rp 13.000/ekor maka akan di dapat pendapatan sebesar 85 ekor x Rp 13.000 = Rp 1.275.000,- (harga jual di beberapa daerah bisa tembus angka Rp 18.000-20.000/ekor dengan berat yang sama)

*Keuntungan

Keuntungan = total pendapatan - total biaya = Rp 1.275.000 - 1.060.000 = Rp 215.000

Mungkin keuntungan di atas jauh dari bayangan kita, akan tetapi jangan berpaling dulu. Perhitungan di atas hanya untuk jumlah pemeliharaan 100 ekor maka kami menyarankan kepada anda untuk memulainya dengan jumlah minimal 500 ekor. Di samping itu waktu kita juga tidak banyak terpakai karena ini sifatnya usaha sambilan dan anda dapat membandingkanya dengan waktu yang terbuang seorang buruh pabrik yang kerja 8 jam per hari dengan gaji yang diterima. Anda perlu tengok kembali waktu perputaran modal anda.

*Keuntungan bisa kita maksimalkan dengan usaha berikut :
  1. Penggunaan pakan alternatif
  2. Menekan angka kematian
  3. Mencari harga jual tertinggi

Tak selamanya usaha selalu mulus dan mendatangkan fulus alias duit, sehingga kita mesti siap-siap dengan resiko dan kendala yang siap menghadang. Resiko jangan membuat kita lari akan tetapi kita perlu menghadapinya dengan optimisme akan berhasil.

*Beberapa kendala antara lain :
  1. Keamanan kurang yang bisa mengakibatkan itik mati semua karena penyakit, dicuri orang
  2. Bencana alam yang tidak bisa di duga dan ini kita serahkan dengan yang di atas (Allah SWT)
  3. Hasil panenan tidak ada yang membeli atau belum menemukan pengepul yang cocok.
  4. Limbah bau yang ditimbulkan sehingga mengundang reaksi tetangga sekitar dan bisa jadi kandang kita dirusak, dihancurkan dan bisa jadi ternak kita di jarah alias dirampok
  5. Anakan bebek yang kita beli adalah ‘palsu’, bisa jadi betina atau kualitasnya kurang bagus sehingga laju pertumbuhannya kurang
  6. Harga pakan di tengah jalan melambung tinggi
  7. Pesaing usaha yang mungkin terusik dengan usaha baru kita dan melakukan cara tidak sportif untuk mematikan usaha kita
  8. Tidak mendapat dukungan keluarga dan masyarakat
By sentralternak.com